Sunday, September 30, 2018

10 Teknik dan Cara Menggunakan Kamera DSLR Canon Bagi Newbie

10 Teknik dan Cara Menggunakan Kamera DSLR Canon Bagi Newbie.


Kehadiran kamera DSLR tentu saja membantu para pecinta fotografi untuk mengambil gambar dengan hasil yang lebih detil. kreatif, dan lebih tajam. Jenis kamera DSLR hadir dengan menawarkan banyak fitur dan inovasi terbaru. Bagi fotografer pemula, terkadang memerlukan sedikit adaptasi karena awalnya terbiasa menggunakan smartphone atau kamera saku untuk menyalurkan hobi mereka.
Untuk itu, penting sekali informasi cara menggunakan kamera profesional ini agar hasil fotonya lebih sempurna. Setiap merek kamera DSLR memiliki cara penggunaan tersendiri. Kali ini akan dibahas bagaimana cara menggunakan kamera DSLR Canon untuk pemula.
Kebanyakan pemula bingung melakukan pengaturan DSLR karena belum terbiasa atau tidak mengetahui. Berikut adalah cara mengatur kamera DSLR untuk pemula yang mudah untuk diikuti.

1. Kenali tombol-tombol pada kamera DSLR.



Saat kamu pertama kali memakai kamera DSLR, tentu merasakan ada perbedaan jika dibandingkan memakai kamera pocket. Kamera DSLR ini menawarkan lebih banyak fitur dan tombol daripada kamera saku. Kamu harus mempelajari semua ikon tombol dalam kamera DSLR agar kamu bisa memakai kamera tersebut secara maksimal.
Di setiap jenis atau tipe kamera biasanya akan ada tombol pengaturan yang sedikit berbeda. Jadi jangan malas untuk membaca manual book yang tersedia. Kamu harus mengetahui dimana tombol pengaturan ISO, White Balance, dan Autofocus.

2. Mode shutter dan aperture.



Cara menggunakan kamera DSLR yang perlu diketahui fotografer pemula bisa dimulai dari pemahaman tentang mode shutter dan aperture. Karena kedua mode ini sangat penting pada kamera digital. Pemakaian mode shutter dan aperture ini membuatmu lebih mudah memotret. Kamu juga dapat menggunakan manual mode yang berfungsi untuk memunculkan setting aperture maupun shutter yang bervariasi. Akan tetapi bagi pemula sebaiknya jangan terlalu mengandalkan mode manual.

3. Kenali penggunaan White Balance.



Persoalan yang kerap dijumpai para pengguna kamera digital newbie yaitu memotret dengan detail warna gambar kurang tepat. Karena itulah kamu harus mengenal white balance terlebih dulu agar kamera dapat memotret objek dengan warna yang menyesuaikan kondisi. Jangan sampai kamu memotret objek yang seharusnya berwarna biru, tapi hasil fotonya justru menjadi warna lain.

4. Kenali penggunaan Histogram.



Cara menggunakan kamera DSLR ini paling penting bagi para newbie, sebab komponen histogram sendiri merupakan komponen paling vital. Lewat penggunana histogram, kamu bisa mengetahui bagaimana hasil gambar objek menjadi lebih detail.

5. Memahami fitur Automatic Exposure Bracketing.



Fitur yang satu ini memang jarang dipakai, namun beberapa kamera yang memiliki fitur ini dapat membantu fotografer pemula agar dapat memotret objek dengan sempurna walaupun dalam kondisi pencahayaan yang terang.

6. Melepas shutter.

Cara menggunakan kamera DSLR bagi pemula ini juga tak kalah penting. Tombol shutter yang terdapat pada kamera DSLR tak bisa digunakan sembarangan. Kamu harus mengetahui bagaimana cara melepas shutter. Tak jarang menekan sebagian shutter justru dapat membuat fokus pada lensa. Untuk itu, kamu harus bisa memperkirakan kapan shutter dapat dilepas.

7. Mengunci fokus.



Mengunci fokus merupakan salah satu teknik yang wajib dipelajari oleh fotografer pemula. Kamu harus bisa mendapatkan focal length yang tepat sehingga gambar pun menjadi lebih fokus, entah itu untuk backgroundmaupun subjek. Jika kau salah melakukan penguncian fokus ini, bisa jadi hasil fotomu akan ngeblur.

8. Menampilkan subjek dengan jelas



Sebuah gambar harus bisa membuat subjek yang jelas. Dengan begitu, ketika memotret, kamu harus memperhatikan aperture, pencahayaan maupun komponen yang lainnya. Lewat pengaturan yang pas, maka bentuk subjek pun tampak lebih mendalam dan lebih jelas.

9. Memakai flash kamera.



Untuk para pengguuna yang masih awam, memakai flash kamera terkesan sepele. Justru memakai flash kamera ini dapat memberikan kesan yang mendalam untuk sebuah foto. Kamu dapat memainkan pencahayaan agar subjek terlihat jelas. Akan tetapi, jika kamu salah memakai flash ini maka hasil foto pun akan terlihat terlalu terang.

10. Ketahui Depth of Fieldpada foto.



Cara menggunakan kamera DSLR yang benar bagi pemula yaitu dengan mengenal depth of field pada sebuah foto. Kamu dapat menciptakan depth of fieldlewat pengaturan kedalaman background. Selain itu, kamu bisa menciptakan background terlihat blur supaya subjek semakin terlihat menonjol.
Setelah mengetahui fungsi dari kamera DSLR kamu bisa lebih leluasa menggunakan kameramu deh. Kira-kira kamu bakal hunting foto dimana nih.
Semoga bermanfaat bagi kalian😊

Wednesday, September 26, 2018

Kelas-Kelas Kamera DSLR Berdasarkan Tingkat Penggunaannya

Kelas kelas kamera DSLR
Berdasarkan Tingkat
Penggunanya

Body sebuah kamera DSLR memiliki tingkatan-tingkatan / kasta kamera untuk segmen pasar yang ditujunya. Tingkatan-tingkatan ini ditujukan untuk berbagai macam kelas penggunanya. Melalui postingan kali ini saya coba memaparkan berbagai macam jenis kamera DSLR berdasarkan tingkat para penggunanya. Tidak hanya itu saya juga akan memaparkan perbedaan antara kamera DSLR pemula dan profesional.

Dalam postingan kali ini saya membagi segmen pengguna fotografi berdasarkan 3 segmen, yaitu kelas Pemula (new comers), kelas Serius (advanced) dan kelas Profesional. Dari 3 segmen saya buat saya membagi masing-masing segmennya ke dalam 2 kelas. (lihat tabel ). Saya membagi tiap kelas & segmennya berdasarkan teknologi yang ada pada tiap kamera. Misalnya seberapa besar sensor kameranya (fullframe atau APS-C), seberapa cepat mode burst fotonya, bagaimana kerumitan penggunaannya dan masih banyak lagi.

 CANON

Canon pertama kali mengeluarkan kamera Digital SLR pada tahun 2000 yaitu dengan seri D30. Barulah 2 tahun kemudian mengeluarkan digital SLR fullframe pertama dengan resolusi 11.1 Mega Pixel. Di tahun 2010 Canon memiliki market share 41% untuk pasar DSLR, terpaut cukup jauh dengan Nikon yang hanya 35%. Perlu diketahui juga bahwa penamaan kamera Canon tergantung pada daerah pemasarannya. Misalnya di Amerika disebut Rebel T5i, di Eropa disebut 700d namun di Jepang Kiss X7i, meskipun semuanya masih satu tipe dan satu produk. Saya membagi segmen kamera DSLR Canon samaberdasarkan rivalnya, Nikon.

1. Kelas Pemula Entry Level :
  • 1100D Rebel T3 Kiss X50 –> (1000D Rebel XS Kiss F)
  • 100D Rebel SL1 Kiss X7.
Di kelas pemula Canon tidak terlalu berkembang, ini terbukti dari kamera di segmen pemula versi 1000d diperkenalkan tahun 2008 sedangkan 3 tahun kemudian Canon baru mengupgradenya dengan 1100d. Jika dibandingkan dengan Nikon, versi DSLR pemula Canon memiliki build quality yang lebih buruk. Terasa licin ketika digenggam. Sama seperti Nikon, 1100d juga memiliki warna body selain hitam. Ada silver, coklat dan merah. Tapi menariknya Canon juga mengeluarkan versi 100d. Hal itudibuat bukan untuk menggantikan pangsa pasar 1100d namun malah membuat pansa pasar baru mengingat versi 100d adalah DSLR terkecil dan teringan di dunia. 30% lebih kecil dari 650d. Yang menarik dari Canon adalah semua DSLR sudah memiliki motor focus di bodynya termasuk seri pemula.

2. Kelas Pemula Mid Range :
700D Rebel T5i Kiss X7
–> (650D Rebel T4i Kiss X6i –> 600D Rebel T3i Kiss X5 –> 550D Rebel T2i Kiss X4 –> 500D Rebel T1i Kiss X3 –> 450D Rebel XSi Kiss X2 –> 400D Digital Rebel XTi Kiss Digital X –> 350D Digital Rebel XT Kiss Digital N –> 300D Digital Rebel Kiss Digital)
Sperti yang sudah kita bahas kalau Canon sangat lemah di segmen entry level, jauh berbeda dengan segmen Mid Range-nya. Saya akui Canon benar-benar terfokus pada segmen pasar yang satu ini. Bagaimana tidak ? Jajaran disegmen ini sejak tahun 2003 sampai sekarang memiliki 7x upgrade teknologi. Mulai dari Canon EOS 300D di tahun 2003 sampai 700D yang baru diumumkan tahun ini.
Di jajaran segmen ini Canon memiliki layar yang bisa dilipat yaitu 600D, 650D hingga 700D. Bahkan Canon juga membuat gebrakan fitur layar sentuh di body 650D & 700D. Layar sentuh bisa digunakan untuk menentukan daerah fokus saat mengambil foto ataupun video sekalipun di mode live view.

3. Kelas Semi Advanced :
70D –> (60D[a] –> 50D –> 40D –> 30D –> 20D[a] –> D60 –> D30).
Jajaran di segmen ini dimaksudkan untuk melawan Nikon seri D7xxx. Versi terbaru Canon di segmen ini ialah EOS 70D setelah sebelumnya EOS 60D. Fitur yang ditawarkan di versi ini adalah tingkat kreativitas penghobi fotografer yangsudah mengerti dasar-dasar fotografi & ingin ke tingkat yang lebih serius.
Di kelas Semi Advanced berbeda dengan Nikon, Canon memiliki fitur layar yang bisa dilipat pada seri 60D dan 70D. Tak hanya itu, bahkan ada hal yang unik dimana Canon juga meluncurkan 60Da. “a” disini sebagai inisial astrography, memang versi ini dtunjukan untuk bidag astrography. Di body kelas semi Advanced Canon ini kita juga akan menemui 2LCD & tombol putar khas Canon, Quick Dial Button.

4. Kelas Advanced : EOS 6D–> (7D).
Sama seperti Nikon yang semula mengisi kelas ini dengan APS-C ke fullframe, Canon pun demikian. Semula kelas ini diisi dengan Canos EOS 7D yang bersensor APS-C lalu digantikan dengan EOS 6D dengan sensor fullframe. Namun pahitnya Canon EOS 6D tidak memiliki built in flash, sehingga kita harus menggunakan flash eksternal.

5. Kelas Semi-Profesional : 5D Mark III –> (5D Mark II –> 5D).
Kelas ini ditunjukan untuk fotografi yang sangat serius. Dari segi fitur & kenyamanan yang diberikan juga dibuat lebih sempurna. Pada segmen kali ini Canon mengandalkan varian 5D-nya, saat tulisan ini dibuat yang terbaru adalah 5D Mark III sebagai saingan dari Nikon D800(E). Perlu diingat resolusi DSLR terbesar dari Canon adalah 22.3MP yang terdapat pada segmen ini, 5D Mark III. Canon juga membuat sejarah dengan memberikan 61 titik fokus dalam body 5D Mark III. Seperti yang kita tahu Canon biasanya mengesampingkan fitur ini, terbukti dengan rata-rata DSLR Canon memiliki titik fokus yang jauh lebih sedikit dibanding pesaingnya, Nikon.  Namun sayang dari segi kualitas foto masih kalah jauh dari D800(E). Terlebih D800(E) memiliki resolusi 36MP & memiliki built in flash.

6. Kelas Profesional.
Full frame 1DX –> ( 1DS Mark III –> 1DS Mark II –> 1DS ).
APS-H : 1D Mark IV –> ( 1D Mark III –> 1D Mark II N –> 1D Mark II –> 1D ).
Ada yang menarik dari kelas DSLR kelas Profesional Canon, yaitu tersedianya 2 versi sensor. Selain sensor fullframe, Canon juga sempat membuat DSLR profesional dengan sensor APS-H. Lalu apa bedanya ? Sensor fullframe sama besarnya dengan negatif film pra era digital fotografi, APS-C memiliki crop sensor 1.5x untuk Nikon & 1.6x untuk Canon. Sedangkan APS-H sendiri memiliki crop sensor 1.29x.
Menariknya lagi Canon juga memperkenalkan 1DC. Versi 1DX yang dispesialkan untuk membuat film. disini untuk cinematografi.
Semoga bermanfaat bagi kalian.

Sunday, September 23, 2018

Mengenal Bagian-Bagian Pada Kamera Beserta Fungsinya

Mengenal Bagian-Bagian Pada Kamera Beserta Fungsinya.


Tidak kalah penting untuk dibahas adalah mengenal bagian-bagian utama pada kamera. Termasuk fungsi dari tombol-tombol yang tersebar di seluruh body kamera.

Jawabannya ia, sangat perlu. Karena untuk bekerja maksimal dengan kamera Anda maka sudah seharusnya Anda mengetahui kegunaan dari semua bagian-bagian penting pada kamera Anda. Selain itu, cara ini juga akan membantu Anda untuk lebih mudah mengikuti instruksi penggunaan kamera.
Sebagai contoh di sini saya akan menampilkan gambar kamera Canon EOS 600D. Bila kamera Anda dari merk lain, jangan khawatir. Semua kamera memiliki fitur dan bagian-bagian yang mirip hanya berbeda tempat dan nama saja sedangkan fungsinya tetaplah sama. Berikut bagian-bagian pada kamera beserta fungsinya:


Keterangan:


1. Lensa merupakan bagian pokok dari kamera yang bekerja sama dengan body kamera. Untuk fungsinya saya pikir tidak perlu saya jelaskan lagi secara panjang lebar di sini. (Baca tentang lensa di sini).

2. Tombol Stabilizer (IS, VR, VC) yang berfungsi untuk menstabilkan getaran oleh tangan (hand shake) saat memotret yang berpotensi membuat hasil foto menjadi motion blur. Prinsip kerja fitur ini adalah dengan mengandalkan sebuah gyrosensor yang mendeteksi getaran pada kamera dan melakukan kompensasi secara mekanik untuk meredam getaran itu. Namun tidak semua lensa memiliki fitur ini.

3. Tombol Pembuka Lensa yang fungsinya tidak lain untuk membantu melepaskan lensa dari body. Cara penggunannya yaitu tombol ditekan sambil lensa dilepas dengan cara diputar ke kiri.

4. Tombol Fokus yang terdiri dari dua mode yaitu Auto Focus (AF) dan Manual Focus (MF). Bila Anda menggunakan mode auto maka berarti kerja fokus digerakkan oleh mesin secara auto. Namun bila memilih mode manual maka kerja fokus Anda yang gerakkan secara manual.

5. Tombol Pembuka Flash yang digunakan untuk membuka lampu flash pada kamera. Tombol ini hanya berfungsi bila kamera dalam keadaan menyala / standby.

6. Built-in Flash Light adalah lampu Blitz atau flash diterjemahkan secara bebas menjadi lampu kilat. Fungsi utamanya yaitu untuk membantu pencayaan pada kondisi gelap dengan cara meng-illuminate (mencahayai / menerangi) obyek yang kekurangan cahaya agar terekspos dengan baik.

7. Tombol Shutter adalah tombol yang Anda tekan untuk mengambil gambar. Untuk belajar cara menggunakan tombol shutter silahkan baca di sini.

8. Grip salah satu bagian menonjol di bagian kanan anatomi kamera yang fungsinya sebagai pegangan pada kamera. Grip didesain dengan tekstur kasar agar Anda bisa memegang kamera dengan kuat tanpa terpleset ketika memotret. Kesalahan memegang grip merupakan salah satu faktor penyebab terjadinya hand shake.

9. Anti Red Eye yang berfungsi sebagai penangkal untuk menghindari mata yang terlihat merah (red eye) pada hasil foto yang merupakan efek dari lampu flash. Masalah ini sering terjadi namun bisa diatasi.

10. Tombol Preview yang gunanya untuk melihat hasil foto Anda pada layar LCD kamera.

11. Tombol Delete yang berfungsi untuk menghapus foto dan data lainnya di dalam kamera.

12. Tombol Navigasi berfungsi untuk membantu Anda mengendalikan program dalam kamera termasuk menggeser pilihan pada menu di kamera. Tidak semua kamera memiliki bentuk tombol navigasi yang sama, ada berupa scroll, analog, dan tombol 4 arah. Pada Canon EOS 600D atau sekelasnya, tombol ini memiliki multi fungsi atau dua peran yaitu sebagai tombol navigasi untuk menggeser pilihan (kiri, kanan, atas, bawah) dan juga sebagai tombol shortcutuntuk mengatur white balance (WB), jenis focus, picture style, dan drive mode.

13. Tombol Fn/Q yang berfungsi untuk merubah / mengalihkan fungsi pada tombol navigasi di atas ke fungsi shortcut.

14. Tombol AV mempunyai fungsi untuk mengatur bukaan diafragma atau aperture. (Baca cara menggunakan aperture di sini)

15. Tombol Zoom yang berfungsi untuk memperbesar hasil foto dan juga untuk memperdekat jarak objek ketika Anda mengaktifkan mode livefiew saat memotret.

16. Mode-Dial adalah menu untuk memilih dan mengganti mode eksposure / modus pemotretan. Di sini Anda bisa menemukan beberapa mode auto instan yang telah disiapkan khusus seperti untuk memotret olahraga, kembang api, malam hari, closeup, dan juga mode manual (M).

17. Tombol Lifeview yang berfungsi untuk mengganti / mengalihkan layar bidik dari viewfinder ke lifeview yang tampil pada layar LCD. Pada EOS 600D tombol ini juga berfungsi untuk merekam video.

18. Viewfinder adalah jendela bidik yang Anda gunakan untuk melihat objek saat memotret. Pada viewfider ini Anda bisa melihat titik fokus dan informasi lainnya seperti light meter, nilai shutter speed, apperture, ISO, dan metering. Pada bagian viewfinder terdapat karet seperti bantalan yang disebut eye pieces, fungsinya untuk menahan cahaya yang masuk ke viewfinder agar objek terlihat benar-benar real.

19. Tombol Menu untuk menuju menu pengaturan utama kamera, sedangkan Tombol Info untuk mengetahui informasi data termasuk informasi foto-foto Anda.

20. Layar LCD memiliki multi fungsi yaitu yang pertama untuk menampilkan keterangan settingan pada kamera, kemudian untuk melihat hasil foto Anda, dan terakhir sebagai layar bidik besar untuk melihat objek yang akan difoto secara live, yang disebut lifeview.

21. Tombol ISO merupakan tombol shortcut (jalan pintas) untuk mengatur ISO. (Baca cara menggunakan ISO di sini).

22. Main-Dial yang juga berfungsi sebagai navigasi untuk menggeser pilihan pada menu tertentu.

23. Tombol Display fungsinya untuk mengaktifkan mode standby dan untuk menghidupkan kembali dari mode standby. Ketika dalam mode standby kamera masih tetaap dalam keadaan menyala, hanya saja sedang diistirahtkan dan bukan dalam keadaan off.

24. Tombol ON/OFF adalah tombol yang berfungsi untuk menghidupkan dan mematikan kamera.

Semoga bermanfaat dan belajar terus.

Saturday, September 22, 2018

Lebih baik beli DSLR baru atau lama

Lebih baik beli kamera baru atau bekas?


Di purwokerto kamera, sering sekali kita mendapatkan pertanyaan: Apakah lebih baik membeli kamera bekas tapi relatif baru, atau kamera yang baru tapi sudah dua tahun dipasaran? Contoh konkritnya: Apakah lebih bagus Canon 700D atau 600D?
Menjawab pertanyaan seperti ini tentu tidak mudah. Tapi secara teknis yang pasti kamera yang baru seperti 700D lebih bagus dari 600D. Misalnya layarnya 700D sudah touchscreen, sistem autofokus-nya lebih bagus, dan kinerja lebih cepat.


Tapi sebelum membeli kamera bekas, tentunya kita perlu memperhatikan sejarah kamera tersebut misalnya siapa yang menjualnya? Kameranya dipakai untuk apa? Jika digunakan untuk kerja atau jenis fotografi dokumentasi, satwa liar, olahraga, kemungkinan pemakaian cukup tinggi.
Lalu kita juga berhak menanyakan kameranya sudah digunakan berapa kali jepretan? Untuk kamera DSLR Canon biasanya kita bisa memeriksa shutter count dengan upload foto ke situs camera shutter count atau mengunakan software EOS Info (khusus Canon) tapi kalau mirrorless sepertinya tidak bisa. Biasanya kamera pemula ada garansi daya tahan mekanisme shutter sekitar 50rb kali, kamera yang lebih canggih bisa 100 rb dan untuk kamera profesional 150-200k atau lebih.
Selanjutnya, boleh ditanyakan juga apakah ada kerusakan seperti bekas jatuh, tercelup ke dalam air, apakah fungsi-fungsi kamera dan tombol semuanya dalam kondisi bagus?
Yang terakhir yang perlu diperiksa adalah apakah ada jaminan jika setelah dibeli ternyata rusak? Bentuknya seperti apa dan berapa panjang garansinya? Jika sudah berakhir, distributor kameranya resmi atau tidak. Setau saya, jika kameranya selundupan, beberapa merk kamera tidak berkenan melayani jika kita perlu pelayanan (servis) jika ada kerusakan.
Setelah diperiksa semua, jika memang tidak ada masalah tentang kameranya, sebaiknya memang membeli kamera bekas tapi generasinya baru (700D), tapi jika kita kuatir kamera bekas cepat rusak, dan tidak mau repot dan merasa kamera baru tapi keluaran lama cukup bagus, ya boleh pilih beli kamera baru meskipun sudah beberapa tahun dipasaran (600D).

5 Cara Merawat Kamera DSLR yang Benar Agar Tetap Awet

Memiliki kamera DSLR itu berarti Anda harus siap dengan perawatannya. kamera ini juga butuh perawatan agar lensanya selalu bersih dari debu. Selain itu, perawatan kamera DSLR juga dilakukan untuk menjaga kamera ini agar tetap awet. Cara merawat kamera DSLR yang tepat untuk  memang sangat bermanfaat untuk memperpanjang usia kamera.
Tahukah Anda bahwa jamur bisa tumbuh di kamera DSLR yang tidak rutin dibersihkan? Oleh karena itu, jika Anda memiliki kamera DSLR maka lakukan perawatan dengan membersihkannya secara rutin. Kali ini, PURWOKERTOKAMERA akan membagikan cara merawat kamera DSLR untuk pemula. Yuk, simak langkah-langkah selanjutnya berikut ini!

5 Cara Merawat Kamera DSLR yang Baik

1. Jauhkan Kamera dari Air


Meskipun kamera DSLR Anda diklaim waterproof atau weather sealed, usahakan untuk tetap menjauhkan kamera dari air. Kamera DSLR sangat sensitif terhadap air. Air yang masuk ke dalam kamera bisa merusak komponen internal kamera DSLR Anda.
Selain itu, sisa air yang mengendap juga bisa membuat lensa berembun. Cara membersihkan lensa DSLR tanpa menggunakan air adalah dengan cleaning kit. Cleaning kit adalah rangkaian alat pembersih kamera agar tidak jamuran dan berdebu.

2. Jaga Kebersihan Lensa Kamera



Selalu jaga kebersihan lensa kamera Anda walaupun kamera tersebut tidak akan digunakan. Salah satu cara membersihkan lensa DSLR adalah menggunakan cleaning kit, tetapi Anda juga bisa menggunakan cairan pembersih khusus. Akan tetapi, jangan langsung menyemprotkan cairan pembersih tersebut ke lensa, tapi semprotkan cairan ke lap microfiber, lalu usapkan lap tersebut ke seluruh bagian lensa.
Di samping itu, selalu pasang lens cap ketika lensa sedang tidak digunakan. Lens cap akan melindungi lensa kamera Anda dari debu atau sidik jari. Tak hanya mampu menjaga lensa tetap bersih, lens cap juga menjaga lensa agar terlindung dari segala macam benturan.

3. Bersihkan Body Kamera Secara Berkala

Perawatan tidak hanya dilakukan pada layar LCD saja, tapi juga pada body kamera. Usahakan untuk membersihkan body kamera Anda dengan minyak kayu putih. Mengapa? Karena minyak kayu putih lebih cepat kering dan memiliki kandungan air yang sangat sedikit.
Akan tetapi, saat ini sudah banyak tersedia cairan pembersih untuk merawat body kamera. Aplikasikan cairan tersebut ke kain halus, lalu poles kain tersebut ke seluruh body kamera. Jangan lupa untuk menjangkau karet ring zoom dan ring fokus pada lensa kamera, karena bagian-bagian ini biasanya sering terlewatkan saat seseorang membersihkan body kamera DSLR.

4. Lengkapi LCD Kamera dengan Pelindung Layar

Sama seperti ponsel, cara merawat kamera DSLR khususnya pada bagian LCD-nya adalah dengan memasang screen guard atau pelindung layar. Pelindung ini akan menjaga layar agar tidak tergores atau terkena sidik jari. Bahkan, screen guard akan menjaga layar LCD agar terlindung dari air atau debu.
Harga pelindung layar ini murah, tapi banyak fotografer yang lupa atau malas memasangnya. Padahal, pelindung layar adalah satu-satunya cara untuk menjaga layar LCD kamera agar tetap mulus dan bersih.


5. Pasang Filter untuk Melindungi Lensa




Satu hal lagi yang harus diperhatikan jika Anda ingin merawat kamera DSLR agar tetap awet, jangan lupa untuk memasang UV Filter pada lensa Anda. Tenang saja, pemasangan filter pada lensa tidak akan mengurangi kualitas bidikan foto.
Sesuai dengan namanya, UV Filter akan menjaga lensa dari pengaruh buruk sinar matahari yang mengandung ultraviolet. Selain itu, fungsi dari filter adalah untuk mencegah debu dan kotoran menempel di lensa. Filter juga harus dibersihkan secara berkala ketika Anda membersihkan lensa. Namun, Anda tidak perlu ekstra hati-hati saat membersihkan filter lensa ini, cukup gosok filter dengan kain halus saja.